Teks Berjalan

Om Swastyastu, Sameton Sutha Abimanyu, Nyama Blijul ajak makejang.. Rahajeng rauh ring blog puniki, elingang follow ig @blijul_pande twitter @jul_pande Youtube: Blijul TV _ Om santih, santih, santih.

Saturday, February 18, 2012

Sinopsis "Babad Mpu Bekung"

Sinopsis Babad Mpu Bekung 
Manik Bang Angkeran
Dikisahkan seorang yang bernama Mpu Bekung, beliau bertempat tinggal di desa Janggala, tidak mempunyai keturunan namun besar sekali keinginan beliau untuk mempunyai putra. Maka dengan kesaktiannya beliau melakukan upacara homa untuk memohon seorang putra dengan bersemadi di depan sebuah goa pasepan. Dari pasepan inilah kemudian muncul seorang bayi laki-laki. Oleh karena kesaktiannya inilah maka Mpu Bekung dikenal dengan nama Mpu Sidhimantra. 

Setelah bayi itu dewasa diberi nama Ida Manik angkeran, yang kegemarannya berjudi. Semua harta benda orang tuannya dihabiskan untuk berjudi, dan kemudian dia kabur dari rumahnya. Melihat seperti itu, kedua orang tuannya sangat sedih, namun ayahnya pergi juga mencarinya. Dalam pencariannya sampailah Mpu Sidhimantra di Besakih bertemu dengan Naga Basukih. Mpu Sidhimantra mengutarakan maksudnya untuk mencari anaknya yang hilang. Naga Basukih berkata bahwa anaknya sudah berada di rumahnya lagi, kemudian naga meminta agar Mpu Sidhimantra bersedia mencarikan air susu lembu. Setelah itu kemudian pulanglah Mpu Sidhimantra ke rumahnya dan ketika sampai di rumahnya, dia telah menemukan anaknya kembali. 

Beberapa hari berangkatlah Mpu Sidhimantra ke Besakih membawakan Naga Basukih air susu lembu. Setibanya di gua, maka dipanggillah Naga Basukih dengan memakai genta dan muncullah sang Naga. Air susu kemudian diserahkan kapada sang naga dan kemudian Mpu Bekung mohon diri pulang, Sang Naga Basukih pun memberikan Mpu Bekung emas yang berasal dari sisik sang Naga. Mpu Bekung untuk segera mengambilnya lalu pulang 

Dikisahkan istri Mpu Bekung selalu menanyakan perihal emas yang dibawa suaminya. Akhirnya diceritakan juga tentang perjalanannya yang bertemu dengan Basukih dan dialah yang memberinya emas. Tanpa disadari pembicaraannya ini didengar oleh manik Angkeran. 

Suatu hari ketika Manik angkeran sedang kalah berjudi dan semua emasnya habis, pikirannya kalut dan teringatlah dia pada cerita ayahnya. berangkatlah dia menuju Besakih dengan membawa air susu lembu dan mencuri genta milik ayahnya. Di sana kemudian dia memanggil Naga Basukih dengan menyuarakan genta, sang Naga muncul dengan rupa yang menyeramkan dan menakutkan. Manik Angkeran mengutarakan maksudnya yaitu menghaturkan air susu lembu dan memohon uang. Sang Naga mengabulkan permintaannya, dari mulutnya keluar banyak uang dan emas dan Manik Angkeran segera mengambilnya. Namun sesudahnya, manik Angkeran tidak langsung pulang, sewaktu Naga Basukih masuk ke dalam gua, ekornya dilihat oleh Manik Angkeran yang begitu banyak berisikan emas dan permata. Secepat kilat Manik Angkeran menebas ekor Naga Basukih sehingga putus. Sang Naga menjadi murka dan Manik angkeran hangus karena bayangannya dipatuk oleh sang Naga Basukih. 

Dikisahkan di Janggala, karena kesaktiannya, Mpu Bekung telah mengetahui bahwa anaknya telah mati. Kemudian berangkatlah Mpu Bekung ke Bali untuk mencari Naga Basukih. Di Besakih di depan gua ditemukan ekor Naga Basukih tergeletak di atas tanah. Sang Mpu kemudian menyuarakan gentanya untuk memanggil Naga Basukih. Keluarlah Naga Basukih. Mpu Bekung menanyakan perihal putranya dan dijawab bahwa putranya telah tewas dan hangus menjadi abu karena perbuatannya yang durhaka. Mendengar demikian, dengan kesaktiannya Mpu Bekung menyambung kambali ekor naga Basukih yang putus dan kemudian Sang Naga juga menghidupkan kembali Manik angkeran yang telah menjadi abu dan manik Angkeran kemudian menetap di Besakih. 

Setelah lama Manik angkeran menetap di Besakih, dia kemudian mempersunting seorang istri yang dihaturkan oleh Ki Dukuh Blatung. Oleh karena Manik Angkeran dapat membuktikan kata-katanya yaitu dapat membakar rumput alang-alang hanya dengan mengencinginya. Dari hasil perkawinannya itu lahirlah 2 anak lelaki yang pertama bernama Sang Tulus dewa dan adiknya bernama Sang Banyakwide. Setelah keduanya sama-sama dewasa kemudian Manik Angkeran pun wafat.

No comments:

Post a Comment

Wusan simpang, elingang komentarnyane ngih..! Ring colom FB ring sor taler dados. ^_^ sharing geguratane ring ajeng dados taler.