Om Swastyastu sameton Blijul, ring dija ja magenah, nongos or nengil. Kacunduk ring kaketikan/tulisan puniki, mangda sami panggihin titiang kenak lan rahayu. Keto pinunase, pang pada galang ajak makejang. Pang pada paedah ja konyo.
Galah mangkin Blijul dot matetimbangan unduk frase "Bungut Gebuh." Taen ningeh kan? 😆 Ada ne ngelah kebiasaan dadi jelema mabungut gebuh? Jangan ya dik ya!
BATERAI. Secara administratif, lokasi Cagar Budaya berjenis Baterai B ini masuk dalam wilayah Kelurahan Mata, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Baterai ini berada pada posisi 03 57 49,5" LS dan 122º 36' 30,1" BT. Baterai ini dibangun pada tahun 1942-1943 pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dan saat itu pemerintahan Jepang dipimpin oleh Kaisar Hirohito. Hirohito sendiri dikenal dengan julukan "Tenno Heika" yang berarti "Yang Mulia Kaisar". Bangunan baterai yang berdiri di atas bukit menghadap ke Laut Banda ini dibangun dengan konstruksi bangunan terbuat dari beton, dengan ukuran panjang 5,7 M, Lebar 5,5 M, dan ketebalan 52 Cm. Tinggi atap 2 M, sedangkan atap beton yang berfungsi sebagai pelindung memiliki tinggi 5 M. Pada sudut kiri, tengah dan kanan bagian dalam terdapat lubang yang menghubungkan antara Baterai dengan terowongan persembunyian. Lubang bagian kiri menghubungkan ke Perken yang sekarang menjadi Pertamina dan Lubang bagian kanan masih belum diketahui tembusannya sedangkan Lubang tengah menghubungkan ke asrama Jepang yang sekarang menjadi rumah penduduk. Baterai merupakan bagian dari pertahanan pasukan Jepang sehingga Baterai ini dilengkapi dengan meriam dan mortir. Baterai ini digunakan tentara memantau lalu lintas kapal laut serta udara yang melintas di Jepang untuk Teluk Kendari.
MERIAM. Meriam otomatis kaliber 3 Inchi ini memiliki panjang laras 4.2 M serta bagian lingkarnya berukuran 45 Cm. Pada bagian belakang, terdapat beberapa tulisan yang mengindikasikan sebagai spesifikasi mesin. Lebih dari itu, terdapat juga tulisan angka tahun yakni 1918 dan 1939, yang diindikasikan sebagai tahun produksi mesin meriam ini. Bethlehem Steel Company adalah perusahaan baja milik Amerika Serikat yang memproduksi senjata tersebut. Meriam ini bukanlah milik Jepang akan tetapi milik Belanda yang dialih fungsikan olehnya. Terbukti dari nomor produksi dan masa masuknya penjajah pertama di kota Kendari adalah Belanda. Meriam otomatis ini berada di bagian tengah Baterai, dan dipasang menancap tanah secara permanen. Jenis meriam ini memiliki kesamaan dengan beberapa meriam Jepang yang berada di Morotai yang hingga saat ini masih dapat disaksikan secara utuh. Pada saat jaman Permesta Merian otomatis ini pernah menembak pesawat tempur milik Amerika Serikat yang di piloti oleh seorang wanita dan jatuh di perairan Munse, Kabupaten Konawe Kepulauan.
Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Sejarah "
RESTORASI OLEH PANGKALAN TNI AL KENDARI DAN DISBUDPAR KOTA KENDARI, JULI 2020
Video ini sebagai tutorial, belajar para udgatra dan udgatri yang akan mengikuti #utsawadharmagita tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, maupun nasional. Silahkan dibagikan oleh para pembina. Suara asli dari pembina Nasional #utsawa #sloka Prof. Made Surada
Video ini sebagai tutorial, belajar para udgatra dan udgatri yang akan mengikuti #utsawadharmagita tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, maupun nasional. Silahkan dibagikan oleh para pembina. Suara asli dari pembina Nasional #utsawa #sloka Prof. Made Surada
Video ini sebagai tutorial, belajar para udgatra dan udgatri yang akan mengikuti #utsawadharmagita #udg tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, maupun nasional. Silahkan dibagikan oleh para pembina. Suara asli dari pembina Nasional #utsawa #palawakya Drs. I Nengah Medra, M.Hum.
Video ini sebagai tutorial, belajar para udgatra dan udgatri yang akan mengikuti #utsawadharmagita tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, maupun nasional. Silahkan dibagikan oleh para pembina. Suara asli dari pembina Nasional #utsawa Prof. I Nyoman Suarka.
JANGAN LUPA NONTON, pakai video pembelajaran peserta untuk peserta Utsawa kakawin dewasa putri. Ini adalah video bahan pembelajaran dan pembinaan udgatra dan udgatri yanga kan mengikuti Utsawa Dharma Gita Tk. nasional. Suara ini asli milik Prof. I Nyoman Suarka.