Teks Berjalan

Om Swastyastu, Sameton Sutha Abimanyu, Nyama Blijul ajak makejang.. Rahajeng rauh ring blog puniki, elingang follow ig @blijul_pande twitter @jul_pande Youtube: Blijul TV _ Om santih, santih, santih.

Thursday, June 28, 2012

MUNDUHANG ARTIKEL LOLOT BAND (Part 2)

Ring galah sane sampun lintang, tiang sampun memposting artikel indik  Munduhang Artikel Lolot Band,  sira nika I Lolot, uli dija I Lolot, album LOLOT Band napi manten lan penghargaan napi sampun kapolihang antuk I Lolot lan Bandnyane. 

Lolot Band termasuk artis Bali sane menggebrak industri musik ring Bali. Yening tiang minehang, Lolot Band puniki icon musik Bali Alternatif (terutama dengan format band-walau apapun itu alirannya). Nah ne mangkin tiang jagi nartayang indik "KENKEN DADI I LOLOT REKAMAN LAGU BALI LAN MILIH GENDRE MUSIK ROCK ALTERNATIF". Penasaran........?? Ring sor puniki dartayang tiang wawancara Wartawan Bali Post sareng Ajik Gus Mantra (Produser Pregina Production). Ngiring piarsayang sareng-sareng, sakemaon kanggeang nganggen basa Indonesia. Yen translit ji Basa Bali, uyeng-uyengan nranslit (ing msi ongkosne alne..! xixixixixixixixi...).

Cekidot Gan...!!!

MUSIK (pop) Bali berkembang pesat. Banyak aliran yang kemudian menyusup ke dalamnya. Ini sebuah fenomena yang dahsyat. Anda cukup berhasil mengorbitkan penyanyi Lolot yang kini fenomenal itu. Nah, bagaimana cerita awalnya?


Pertama kali Lolot datang ke studio hanya sebagai costumer biasa. Dia datang untuk merekam lagu-lagunya. Ada beberapa lagu yang ia sudah rekam, tetapi tidak pernah beres-beres sehingga menyita waktu lama. Saya sangat prihatin pada Lolot. Melihat kondisi itu, ada keinginan saya untuk mengambil Lolot sebagai band produksi Pregina (recording production milik Gus Mantra, red). Kebetulan juga saya berpikir, lagu-lagu pop Bali yang beredar selama ini sepertinya monoton. Nah, saya mencoba mengambil materi milik Lolot. Saya, ngomong sama Lolot, kalau mau serius, ayo kita garap betul-betul lagu ini, jangan setengah-setengah. Tapi yang ada di pikiran Lolot hanya memproduksi kaset 500 biji. Biar ada tantangan, saya menawarkan untuk membuat 3.000 biji, namun harus digarap betul-betul profesional. Saya lalu membentuk grup band yang betul-betul solid tidak setengah-setengah.



Mengapa memilih format band, bukan tampilkan Lolot sebagai penyanyi solo?
Saya ingin membuat sesuatu yang baru, warnanya supaya lebih manusiawi di telinga. Terus, beberapa lagu diaransemen ulang, bongkar pasang lagi. Cukup lama waktunya. Kebetulan juga Lolot yang memang betul-betul seratus persen di musik itu didukung teman-teman yang lain. Ketika itu saya tidak berpikir, apa nanti bisa diterima di masyarakat atau tidak.


Lantas, apa langkah Anda selanjutnya?
Kemasan itu saya bikin bersama, lalu dilempar di pasar. Setelah dibantu dengan video klip, ternyata responsnya positif dari masyarakat. Sebelum mengeluarkan album itu, saya dan juga bersama teman-teman grup Pregina lalu membuat suatu konsep musik yang cocok. Maka tercetuslah konsep rock alternatif -- liriknya berbahasa Bali, musiknya modern rock alternatif. Tapi, saya tidak mengklaim bahwa ini termasuk lagu Bali, agar tidak ada pandangan orang bahwa ini lagu Bali sekarang. Jadi, menurut saya, inilah lagu modern alternatif berbahasa Bali. Lagu Bali beneran kan banyak bicara masalah laras pelog dan selendro-nya. Saya hanya ingin meramaikan musik Bali di pasar saja. Biar tidak ada anggapan yang salah dari para orang tua. Misinya di sini hanya untuk meramaikan, menghibur, dan memberikan sesuatu yang baru kepada masyarakat.



Bagaimana Anda memanajemeni para penyanyi atau pemusik?
Kalau saya dengan Lolot Band, hubungannya lebih bersifat terbuka. Cuma saya betul-betul tegaskan aturan atau pakem yang harus dilewati bersama. Jadi, manajemen dalam artian disiplin waktu saya tekankan sekali, kesamaan dalam bervisi, dan juga kesamaan dalam konsep musik supaya tidak melenceng. Juga untuk pemilihan tempat-tempat bermain. Semuanya harus melalui saya dulu. Jadi kami betul-betul cermati di mana bisa bagus main tanpa melihat fee-lah dulu. Yang kami lihat di mana tempat yang cocok main, istilahnya ngajiang raga. Tapi, kalau dalam konsep bermusik, saya memberikan kebebasan sepenuhnya kepada band. Karena dasar saya sendiri sebagai seorang musisi, paling tidak saya memberikan masukan.



Album Lolot meledak di pasar, bagaimana reaksi Anda?
Sekarang ini saya sangat bangga. Hal ini sudah membangkitkan animo musisi muda Bali untuk berkarya. Mungkin saja, lagu Bali yang berkonsep modern ini sebelumnya banyak yang sudah mengeluarkannya, namun mungkin tidak berani gambling. Awalnya, saya juga sempat berpikir, kalau seandainya kaset Lolot ini tidak laku dalam waktu dua bulan, saya akan bagikan di alun-alun. Karena pada saat itu, saya hanya ingin agar lagu ini bisa didengar orang. Album Lolot kini sudah laku 40.000 kaset lebih dalam waktu empat bulan. Tetapi untuk Purusha Band masih dalam angka 5000-an, ini agak lebih lambat jika dibandingkan dengan albumnya Lolot. (*sumber BaliPost-sap tanggelne puk! :nyengir)



Nahhhh....... sampun tatas mangkin punapi pamargin I Lolot dados artis di Bali? Hehehe.. kanggeang dumun amuniki. Be Gerang masambel sera. Kirang langkung nunas ampura.


-puput- 







1 comment:

  1. Salam Karangasem Balirockers. Chord Lolot terlengkap plus Tab ada di http://addinfobaru.blogspot.com suksma

    ReplyDelete

Wusan simpang, elingang komentarnyane ngih..! Ring colom FB ring sor taler dados. ^_^ sharing geguratane ring ajeng dados taler.