Kisah Dewi Sawitri dan kesetiaannya yang mengalahkan Dewa Yama, Sang Dewa Kematian.
Dewi Sawitri adalah putri Raja Ashwapati yang sangat cantik, berbudi luhur, dan cerdas. Ia memilih sendiri jodohnya, seorang pangeran terbuang bernama Satyawan, yang tinggal di hutan bersama ayahnya, Raja Dyumatsena, yang buta.
Namun, seorang resi meramalkan bahwa Satyawan hanya memiliki sisa umur satu tahun. Meskipun tahu akan takdir tragis ini, Sawitri bertekad untuk menikahinya dan menunjukkan kesetiaan luar biasa.
Pertarungan dengan Dewa Yama
Pada hari yang diramalkan, Satyawan pergi ke hutan untuk menebang kayu dan tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri di pangkuan Sawitri. Tak lama kemudian, muncullah Dewa Yama (Dewa Kematian) dengan jubah merah dan tali pengikat, siap menjemput roh Satyawan.
Yama membawa roh Satyawan pergi, tetapi Sawitri dengan gigih mengikutinya. Yama berulang kali menyuruh Sawitri kembali, mengatakan bahwa tidak ada makhluk hidup yang boleh mengikuti Dewa Kematian. Namun, Sawitri menolak dan terus membuntuti sambil menyampaikan wejangan dan filsafat Dharma (kebenaran dan kebajikan) yang penuh hikmah.
Kecerdasan Mengalahkan Takdir
Terkesan dengan kesetiaan, keteguhan, dan kecerdasan Sawitri, Dewa Yama menawarkan tiga anugerah kepadanya, dengan satu syarat: ia tidak boleh meminta kembalinya nyawa Satyawan.
Anugerah Pertama: Sawitri meminta agar penglihatan ayah mertuanya (Raja Dyumatsena) dipulihkan. Yama mengabulkan.
Anugerah Kedua: Sawitri meminta agar kerajaan ayah mertuanya dikembalikan. Yama mengabulkan.
Anugerah Ketiga: Dengan sangat cerdik, Sawitri meminta agar ia dikaruniai seratus anak yang gagah berani. Yama, tanpa berpikir panjang, mengabulkannya.
Setelah anugerah ketiga dikabulkan, Sawitri berkata dengan hormat kepada Yama: "Bagaimana mungkin hamba dapat memiliki seratus anak jika hamba tidak memiliki suami? Karena hamba adalah istri yang setia, hamba tidak akan memiliki anak dengan pria lain selain Satyawan."
Dewa Yama yang terperangkap oleh janji dan kecerdasan Sawitri, menyadari bahwa ia telah dikalahkan oleh kekuatan cinta dan kesetiaan istri yang tulus. Dengan hati luluh, Dewa Yama pun mengembalikan roh Satyawan ke raganya.
Satyawan hidup kembali, dan Sawitri bersama suaminya kembali ke tempat pertapaan. Mereka pun hidup bahagia, dan segera setelah itu, Raja Dyumatsena kembali mendapatkan kerajaannya.
Kisah Sawitri adalah simbol kebenaran bahwa kesetiaan, keteguhan hati, dan kecerdasan seorang istri mampu mengubah takdir, bahkan takdir yang telah ditetapkan oleh Dewa Kematian. (Blijul)
No comments:
Post a Comment
Wusan simpang, elingang komentarnyane ngih..! Ring colom FB ring sor taler dados. ^_^ sharing geguratane ring ajeng dados taler.